Jumat, 30 November 2012

#2 Bidadariku


Hujanpun reda. Sepertinya awan sudah lelah meneteskan air matanya. Cuaca beberapa hari ini memanng sulit ditebak seperti suasana hatiku saat ini. Bayang-bayang gadis itu masih mengisi sebagian besar dari pikiranku. “Apakah gadis itu Dia? Dia yang pernah menghiasi hari-hariku dulu” ujarku dalam hati. Tak ku sadar aku duduk di gazebo ini selama 3 jam hanya untuk memikirkan gadis itu. “Argh…sudahlah apa gunanya aku memikirkan gadis itu” teriakku.

Aku ingat beberapa hari lalu, hari pertama masuk sekolah. Aku bertemu seorang gadis yang menarik perhatianku. Sebut saja namanya Angel. Dia cantik, rambutnya lurus, dan yang aku yakin dia anak seorang ‘pejabat’. Memang karna ia anak seorang pejabat, kehidupannya setingkat diatas  teman-temanku lainya. Setiap hari supir pribadinya setia mengantarkan dan menjemputnya setelah pulang sekolah. Dia memang cantik, tapi tak ada satupun cowok yang berani mendekatinya. Mungkin karna notabennya dia anak seorang ‘pejabat’. Tapi, aku merasa berbeda dari mereka. Aku merasa ingin lebih kenal dengannya.

“Hai..Angel ya..” sapaku lembut,
“Iya..kamu Rio kan..” jawabnya dengan sedikit senyum heran.

Mungkin itu adalah senyuman pertama yang aku dapatkan dari wajah manisnya. Sulit memang membuat gadis sepeti Angel tersenyum, hanya beberapa anak saja yang beruntung mendapatkan senyum terIndah darinya. Terlintas dibenakku “Apa aku suka dia? Kenapa kalau tak melihat senyumnya hariku terasa hambar?” “Argh…sudah lah, fikiran siapa lagi ini yang meracuniku” bentakku dalam hati.
Pulang sekolah, ku hidupkan laptopku untuk melanjutkan tugas yang ibu guru berikan beberapa hari lalu. Setelah tugas selesai aku iseng membuka jejaring sosial yang sedang ngetrend saat ini. Aku coba mencari-cari informasi tentang Angel. Aku menemukan satu akun jejaring social yang dimiliki oleh Angel. Disana tertera nama ‘Angel K Putri’ dengan foto profil yang membuatku semakin penasaran. Setelah beberapa jam ku ‘ublek-ublek’ akunnya itu aku tahu bahwa ia pernah suka pada seseorang tapi nampaknya rasa sukanya tidak terbalaskan. Sungguh, aku tidak mengada-ngada, aku tau semua itu dari status-statusnya yang menunjukan rasa sedih terlalu dalam.

Sejenak ku berfikir “Betapa bodohnya orang itu, dia telah menyia-nyiakan gadis secantik Angel. Apa kurangnya dari Angel, bagiku dia adalah ‘Sempurna’. Sempurna dilihat dari beberapa aspek, Sempurna dimataku”. Satu yang kusadari, aku mulai menyukainya, aku suka senyumnya, senyum manisnya. Tapi, bayang-bayang orang itu masih disimpan dalam dihati Angel. Membuatku semakin takut untuk lebih dekat dengannya. Dia adalah seorang gadis cantik yang mengharapkan balasan cinta dari seorang ‘pengemis tua’. 

Kadang ku berbicara pada diriku sendiri  “Andai saja aku menjadi orang yang kau harapkan, akanku berikan senyumku setiap hari, bila perlu setiap detik hanya untukmu seorang” “ataukah aku harus bertanya pada senyummu? senyummu yang terlihat manis itu terasa hampa dihatiku”

Bersambung...

Thanks to : @om_vengeance ^_^

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2035 Awal dari Segalanya
Theme by Yusuf Fikri